Link Aggregration pada MikroBits Sierra [part 2]

Link Aggregration pada MikroBits Sierra [part 2]


Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai bagaimana membuat Link Aggregration pada Mikrobits Sierra. Nah, kali ini kita akan melanjutkan pembahasan mengenai 'Link Aggregation pada Mikrobits Sierra', namun kita akan menekankan pembahasan mengenai kapabilitas apabila dilihat dari penggunaan tiap Group di MikroBits Sierra dan penggunaan mode bonding.
Langkah setting link aggregration baik disisi MikroBits Sierra maupun pada routerboard sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya. Tujuan dari Link Aggregation adalah untuk mengakumulasi bandwidth atau menggabungkan kapasitas bandwidth beberapa interface ethernet, selain itu juga untuk membuat link cadangan atau bisa dikatakan sebagai backup koneksi apabila salah satu link tidak berfungsi/mati.
Pada MikroBits Sierra, terdapat 3 group link aggregation, yaitu Group 1 (port 1-4), Group 2 (port 5-8) dan Group 3 (port 25 & 26). Group 1 & 2 masing-masing terdiri dari port fast-ethernet sehingga group 1 & 2 lebih direkomendasikan untuk digunakan sebagai link-aggregation fail-over. Hal ini terjadi karena keterbatasan pada port fast-ethernet yang hanya bisa melewatkan trafik sebesar 100Mbps. Sedangkan pada Group 3, karena merupakan port gigabit maka dapat digunakan untuk mengakumulasi bandwidth maupun backup bandwidth. Pada artikel sebelumnya, kita sudah melakukan pembuktian menggunakan Group 3 dengan mode 'static' dikedua sisi.
Jika pada MikroBits Sierra menggunakan mode static dan pada routerboard menggunakan selain mode static, hasilnya trafik tetap dapat dilewatkan. Artinya, tidak mutlak disisi routerboard harus menggunakan mode balance-rr. Dan berikut hasil yang menggunakan mode selain balance-rr disisi routerboard, misal menggunakan mode 802.3ad, active backup, balance-alb, dan balance-tlb pada link aggregation group 1.
 

Selain menggunakan mode static, kita juga bisa menggunakan mode LACP pada MikroBits Sierra dengan syarat pada sisi routerboard juga harus menggunakan mode LACP (802.3ad).
 

Dari hasil diatas terlihat bahwa dengan menggunakan mode LACP maka trafik hanya bisa dilewatkan satu interface saja. Apabila salah satu interface tidak berfungsi atau mati, maka trafik akan berpindah ke interface yang lain. Ini berarti bahwa dengan menggunakan mode LACP dapat juga dijadikan sebagai backup link. Namun apabila perangkat lawan menggunakan mode yang berbeda selain LACP, misalkan menggunakan mode balance-rr, maka trafik tidak bisa dilewatkan. Berikut hasilnya test dimana MikroBits sierra menggunakan LACP, sedangkan lawan yang terkoneksi menggunakan mode selain LACP. 
Dapat disimpulkan bahwa untuk menggunakan mode LACP, maka kedua perangkat harus sama - sama menggunakan setting mode LACP. Dari hasil test keseluruhan, Ada bisa memilih mode yang ingin digunakan sesuai kebutuhan. 

Sumber: www.sahoobi.com

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »