PCQ Address Mask
Salah satu fitur yang digunakan untuk melakukan management bandwidth di MikroTik adalah PCQ. Dengan fitur PCQ ini cukup mudah untuk membagi bandwidth secara merata, terlebih untuk user dengan jumlah yang banyak dan dinamis. Pembagian bandwidth secara otomatis dilakukan oleh system dan kita tidak perlu menambahkan manual satu persatu IP Address dari client yang ingi kita management.
Pembahasan mengenai PCQ dan konfigurasinya sudah kita bahas pada artikel sebelumnya di http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=98. Secara garis besar algoritma dari PCQ akan membagi setiap koneksi kedalam beberapa 'Sub-Stream'. Untuk membedakan antara satu 'sub-stream' dengan yang lain, PCQ menyesuaikan dengan parameter 'PCQ-Classifier' yang dipilih. Ada beberapa opsi dari 'PCQ-Classifier' yang dapat kita setting antara lain:
- Dst-Address
- Dst-Port
- Src-Address
- Src-Port
Selanjutnya PCQ akan mengaplikasikan antrian FIFO dan limitasinya pada setiap 'Sub-Stream'.
Dengan PCQ-Classifier nanti juga akan didapatkan seberapa banyak 'sub-stream' yang dibentuk berdasarkan parameter PCQ Address Mask. Pada parameter ini bisa kita tentukan nilai dari prefix atau subnet-mask yang akan digunakan (baik untuk IPv4 atau IPv6). Ada 4 parameter dari PCQ Address Mask, yaitu Dst-Address-Mask, Src-Address-Mask, Dst-Address6-Mask, Src-Address6-Mask.
Secara default nilai dari Dst/Src Address Mask (IPv4) adalah /32, sedangkan Dst/Src Address6 Mask (IPv6) adalah /128. Dengan kata lain bahwa PCQ Classifier akan melihat per Single IP Address dari Dst/Src Address sebuah paket untuk membuat 'Sub-Stream'-nya.
Misal, apabila ada 100 client yang upload maka PCQ akan membentuk 100 Sub-Stream. Hal ini karena PCQ Classifier melihat ada Src-Address dari 100 client yang berbeda.
Namun hal diatas akan berbeda jika kita menggunakan nilai prefix yang lebih kecil dari /32. Misal, jika kita mengubah menjadi /30, maka PCQ Classifier akan melihat per 4 IP Address berdasarkan subnetting dari prefix /30. Sehingga nanti misal ada 100 client yang upload maka akan terbentuk kurang lebih 26 Sub-Stream.
Dari bagan tersebut dengan menggunakan PCQ Address Mask = 30, mungkin ketika ada client baru yang terkoneksi misal dengan IP Address 192.168.88.101, maka client tersebut akan masuk kedalam Sub Stream ke 26. Namun, jika menggunakan IP Address 192.168.88.104 maka akan dibuatkan lagi satu Sub-Stream baru yaitu Sub Stream 27.
Penggunaan nilai PCQ Address Mask lebih kecil dari /32 tidak cocok jika diimplementasikan langsung ke end-user, terutama kaitannya dengan pembagian bandwidth yang didapat pada setiap sub-stream. Sebagai contoh untuk pengaturan 'Dst./Src. Address Mask' dengan nilai /30 diatas. Setiap sub stream akan terdapat 4 IP Address yang akan masuk dalam antrian FIFO.
Misal, ketika setiap sub-stream mendapatkan alokasi bandwidth 1Mbps jika menggunakan /32 maka 1 IP Address akan mendapatkan full-bandwidth. Namun jika menggunakan /30 maka maksimal ada 4 IP Address yang akan sharing-bandwidth 1Mbps tersebut. Dan Sharing-Bandwidth disini tidak bisa dikontrol/dibagi rata secara otomatis sehingga jika digunakan langsung di sisi end-user akan terjadi monopoli bandwidth di satu sub-stream.
Contoh untuk PCQ Address Mask yaitu /32
Contoh Bagan untuk PCQ Address Mask yaitu /30
Sumber: www.sahoobi.com