Fitur Baru - Loop Protect
Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai pencegahan loop dengan menggunakan STP / RSTP pada jaringan bridge. Lalu bagaimana mengatasi loop apabila kita menerapkan fungsi switch layer 2 ?. Nah, kali ini kita akan mencoba konfigurasi untuk mencegah loop di layer 2.
Ketika kita dengan "sengaja" maupun tidak sengaja menancapkan kabel LAN dari satu port ke port yang lain pada switch yang sama maka yang akan terjadi adalah lopping pada jaringan tersebut. Loop pada jaringan terjadi karena switch yang menghubungkan kabel dengan dirinya sendiri atau menghubungkan dua switch atau lebih. Ketika perangkat tersebut saling terhubung dengan kondisi tersebut maka akan terjadi lonjakan paket data pada kedua switch tersebut.
Jika sebuah routerboard mengaktifkan fitur switching maka perangkat tersebut bekerja dengan mengirim dan meneruskan paket data keluar menuju tujuannya, jika perangkat tersebut tidak mengetahui tujuan datanya maka switch akan mengirimkan paket data ke semua port. Apabila paket data tersebut "kembali" diterima oleh switch yang sama pada port yang berbeda, maka akan terjadi yang namanya looping. Untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa menggunakan fitur baru yakni fitur Loop Protect. Fitur ini baru ditambahkan pada RouterOS versi 6.37. Interface yang bisa menggunakan fitur ini yaitu ethernet, vlan, eoip, dan eoipv6.
Gambar topologi diatas merupakan contoh topologi yang dibangun untuk menguji fitur Loop protect. Topologi seperti ini sengaja dibuat untuk menciptakan looping antara router R1 dan R2 yang sama-sama mengunakan mode switch.
Langkah pertama yang dilakukan adalah kita aktifkan terlebih dahulu mode switch pada router R1 dan R2 seperti berikut ini
Selanjutnya kita aktifkan fitur Loop Protect. Untuk mengaktifkan fitur ini hanya dilakukan pada salah satu router saja. Secara default, fitur Loop Protect ini dinonaktifkan. Nah, untuk mengkatifkannya cukup mudah, yakni pilih menu interface -> pilih salah satu ethernet -> tab Loop Protect. Dalam satu jaringan kita hanya perlu mengaktifkan Loop Protect di salah satu router saja. Pada kasus ini, ether4 dan ether5 pada router R1 yang akan diaktifkan fungsi Loop Protect.
Setelah mengaktifkan loop protect (ON), kita juga bisa menyesuaikan Send Interval dan Disable Time-nya. Send Interval digunakan sebagai interval waktu untuk melakukan pengiriman loop protect protcol packets. Sedangkan Disable Time digunakan sebagai lama waktu interface tersebut dibuat tidak berfungsi oleh router setelah terdeteksi adanya loop. Dan interface tersebut akan kembali berfungsi setelah timer kadaluarsa atau disable time-nya habis. Setelah waktunya habis maka interface Loop Protect tadi akan mengirimkan loop protect packet kembali.
Apabila semua langkah-langkah diatas sudah dilakukan maka terlihat bahwa ketika terjadi loop atau terdeteksi adanya looping pada jaringan tersebut, segera muncul log pesan merah seperti gambar berikut ini. Status ether4 berubah menjadi "disable" sampai loop berakhir dan disable timernya berakhir.
Dengan menggunakan fitur Loop Protect ini, maka permasalahan jaringan di Layer 2 seperti lonjakan paket data akibat looping akan dapat dicegah, sehingga pengguna bisa merasakan performa jaringan yang lebih stabil.
Sumber: www.sahoobi.com