Membangun Jaringan dari Nol
Di Zaman yang serba modern ini, internet menjadi suatu kebutuhan yang harus di penuhi bagi setiap individu. Sudah banyak sekali kegiatan yang membutuhkan internet, mulai dari email, belajar online, mendaftar pekerjaan, dll.
Demi menunjang kebutuhan user dalam menggunakan internet, saat ini sudah banyak sekali provider yang menyediakan layanan internet. Mulai dari internet dengan system kuota hingga internet dengan kecepatan tinggi dan tidak terdapat batasan kuota.
Agar penggunaan koneksi internet yang kita dapatkan dari provider bisa lebih terukur dan optimal, maka kita perlu membangun jaringan berdasarkan kebutuhan kita sendiri seperti penambahan access point, penambahan fitur firewall, Queue, bandwidth management, hotspot dan lain sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Mikrotik menyediakan banyak sekali varian router, mulai dari Main Router, Router Switch, Router Wireless, dll. Tentunya tak sedikit dari kalian yang bingung dalam pemilihan perangkat. Pada artikel kali ini kami akan mencoba membantu teman-teman dalam memilih produk Mikrotik.
Case 1 [Membangun Jaringan Rumahan]
Ketika Anda berlangganan internet dengan kecepatan dibawah 10Mbps maka Router Manajemen yang bisa digunakan adalah perangkat RB931-2nD. Perangkat RB931-2nD ini memiliki fitur yang sama dengan router Mikrotik yang lainnya, perangkat RB931-2nD juga sudah di bekali satu interface wireless yang berjalan pada frekuensi 2.4Ghz sehingga mendukung sekali untuk perangkat-perangkat wireless seperti HP ataupun Laptop. Berikut contoh implementasi membangun jaringan rumahan:
Dengan menambahkan Router RB931-2nD diantara modem dan client, maka kita bisa melakukan manajemen untuk sisi clientnya. Sebagai contoh, Anda bisa menerapkan fitur Kid Controll. Dengan fitur Kid Controll ini, kita bisa memberikan manajemen akses internet terhadap Anak berdasarkan waktu, bisa juga menggunakan fitur Access List, sehingga perangkat client yang tidak dikenal bisa kita drop (kick). Detail perangkat RB931-2nD bisa dilihat dengan menekan link berikut: RB931-2nD
Jika di daerah Anda masih belum terjangkau ISP, maka sebagai solusinya Anda bisa gunakan Modem LTE USB sebagai sumber internetnya. Tentunya ketika menggunakan Modem USB LTE maka Anda juga harus menggunakan perangkat Router yang juga sudah mendukung port USB. Perangkat Mikrotik yang sudah mendukung port USB biasanya terdapat kode "U" pada kode produknya. Contoh implementasi Mikrotik dengan Modem USB sebagai berikut:
Sebagai alternatif lain selain menggunakan modem USB, Di Mikrotik sendiri terdapat perangkat yang sudah mendukung modem mini pci-e. Sehingga dengan adanya perangkat yang sudah mendukung modem mini pci-e ini maka kita bisa lebih meringkas perangkat. Dengan satu perangkat saja bisa kita gunakan sebagai sumber internet, mendistribusikan dan memanajemen jaringan yang ada. Perangkat yang sudah mendukung modem mini pci-e adalah sebagai berikut: LtAP, LtAP mini, RBwAPR-2nD, RBwAP LTE Kit. Contoh implementasinya sebagai berikut:
Ketika membangun jaringan rumahan, dan Anda memiliki kebutuhan untuk memperjauh jangkauan wifi maka sebagai solusinya Anda bisa gunakan beberapa perangkat Access Point. Untuk komunikasi setiap perangkat Access Point bisa dihubungkan menggunakan kabel LAN. Tentunya akan sedikit ribet jika menghubungkan setiap Access Point dengan kabel LAN. Mikrotik sendiri sudah melakukan inovasi terhadap perangkatnya sehingga dengan perangkat PWR-Line-AP kita bisa melewatkan data melalui kabel listrik selama kelistrikan masih dalam satu phase. Sebagai contoh implementasinya bisa dilihat pada gambar berikut:
Kami juga sudah pernah melakukan review terhadap perangkat Power Line, detailnya bisa Anda lihat pada halaman berikut: PWR-LINE-AP PL7411-2nD MIKROTIK atau PWR-LINE PL7400 MIKROTIK
Case 2 [Membangun Jaringan SOHO]
Meningkat satu level dari sebelumnya, pada jaringan SOHO (Small Office Home Office) tentunya memiliki kebutuhan yang lebih bervariasi dibandingkan dengan jaringan rumahan yang simple seperti pada contoh kasus diatas. Pada jaringan SOHO sendiri biasanya memiliki layanan internet yang bervariasi, mulai dari 10Mbps-50Mbps, kemudian memiliki 10-30 client menggunakan kabel dan terdapat beberapa client yang terkoneksi menggunakan wireless. Terkadang juga memiliki kebutuhan penyimpanan bersama seperti NAS. Contoh topologinya sebagai berikut
Pada jaringan SOHO, terdapat dua opsi sebagai Main Routernya. Opsi pertama bisa menggunakan perangkat RB750Gr3, kemudian opsi yang kedua bisa menggunakan RB450Gx4. Perbandingan dari kedua alat tersebut bisa dilihat pada halaman berikut: Perbandingan RB750Gr3 dan RB450Gx4.
Untuk Switch yang akan digunakan pada jaringan SOHO, bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Di Mikrotik sendiri memiliki beberapa varian Switch, mulai dari perangkat switch dengan 5 port ethernet hingga perangkat switch dengan 48 port ethernet. Kemudian pada beberapa varian switch Mikrotik, juga terdapat port Fiber Optic (SFP) sehingga kita bisa membangun jaringan SOHO dengan kecepatan yang tinggi. Untuk perangkat Switch Series Mikrotik bisa Anda lihat pada halaman berikut:
Perangkat Access Point Mikrotik yang bisa digunakan untuk jaringan SOHO terdapat beberapa series, seperti cAP Series, mAP Series, dan wAP Series. Anda dapat gunakan dan sesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Perangkat cAP Series, mAP Series, dan wAP Series bisa ditemui pada halaman berikut:
Pada contoh topologi diatas kami menggunakan Access Point cAP-ac. Perangkat cAP-ac memiliki 2 interface wireless yang berjalan di frekuensi 2.4Ghz dan 5.8Ghz. Jika terdapat client dengan sinyal yang lemah, maka Anda bisa tambahkan Access Point lagi supaya dapat mengcover area tersebut. Sebagai tambahan informasi bahwa sinyal wireless akan berkurang ketika terdapat halangan berupa tembok, beton, kaca, dll.
Case 3 [Medium Network]
Dalam membangun jaringan Medium Network, tentunya memiliki topologi dan kebutuhan perangkat yang lebih kompleks lagi dibandingkan dengan jaringan rumahan dan SOHO. Pada jaringan SOHO biasanya bandwidth yang digunakan adalah 10Mbps sampai 50Mbps, kemudian memiliki client 10 sampai 30 client, sedangkan pada jaringan Medium Network menggunakan bandwidth yang lebih tinggi lagi mulai dari 50Mbps sampai 300Mbps, dan jumlah client yang lebih banyak mulai dari 100 client hingga 1000 client dan terkadang memiliki server aplikasi dan web server tersendiri. Sebagai contoh kasus bahwa medium network ini di terapkan di area kantor, sekolahan atau kampus. Contoh topologinya bisa dilihat pada gambar berikut:
Pada jaringan Medium Network, router yang bisa digunakan adalah RB1100AHx4 atau CCR Series, Router tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai Main Router/Router Manajemen. Semakin banyak fitur-fitur yang akan digunakan (Hotspot, DHCP, Dude, QoS, Firewall, dll) maka disarankan untuk menggunakan Router CCR Series. Perangkat RB1100AHx4 atau CCR Series bisa ditemui pada halaman berikut:
Perangkat Switch yang bisa digunakan pada Medium Network ini bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Switch di Mikrotik sendiri memiliki berbagai fitur yang bervariasi mulai dari jumlah port yang bervariasi, port SFP 1G (S) dan port SFP 10G(S+), PoE-Out, dll. Produk Switch Mikrotik bisa Anda pilih pada halaman berikut:
- CRS Series
Access Point yang bisa digunakan pada jaringan Medium Network, sama dengan kasus SOHO diatas. Ada beberapa opsi yang bisa Anda gunakan seperti cAP Series atau wAP Series. Perangkat Access Point Mikrotik bisa ditemui pada halaman berikut
- cAP Series
Contoh impelementasi Medium Network yang lainnya adalah ketika kita akan menghubungkan dua site, dimana internet hanya terdapat di salah satu site saja. Sebagai solusinya kita bisa melakukan Point to Point (PTP) wireless dengan topologi seperti berikut:
Jika kita memiliki kantor cabang lebih dari satu kantor, maka kita bisa menghubungkan kantor pusat dan kantor cabang dengan melakukan Point to Multi Point (PTMP) wireless. Tentunya dalam membangun jaringan Point to Multi Point ini sumber internet berada di kantor pusat dan kantor cabang akan menggunakan resource yang terdapat di kantor pusat. Gambaran topologi jaringan Medium Network Point to Multi Point sebagai berikut:
Untuk perangkat wireless yang digunakan akan sangat bervariasi nantinya, karena akan berpengaruh terhadap throughput yang akan dilewatkan dan juga seberapa jauh jarak yang akan di tempuh. Sebagai contoh dalam melakukan PTP dengan jarak 1-2 KM maka bisa menggunakan perangkat SXT Series. kemudian untuk membangun link wireless PTMP dengan cover area 500M maka bisa menggunakan Omnitik Series sebagai Access Pointnya, kemudian di sisi wireless client nya bisa menggunakan SXT Series.
Untuk membantu pemilihan wireless Mikrotik maka bisa menggunakan aplikasi wireless link calculator, atau bisa juga melihat table berikut: Guide for PTP & Guide for PTMP.
Ketika membangun jaringan dengan menggunakan wireless, maka tentunya ada banyak sekali hal yang perlu diperhatikan supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Tentunya link wireless harus loss tidak terdapat halangan, Fresnel zone terpenuhi, dan juga harus memilih frekuensi yang masih jarang digunakan supaya terhindar dari interfrensi.
Jika beberapa point diatas tidak dipenuhi, maka bisa saja link wireless tidak berjalan maksimal. Alternatif lain dalam membangun jaringan dengan kecepatan yang tinggi maka bisa menggunakan Fiber Optic. Citraweb juga menyediakan SFP Tranceiver yang bervariasi. terdapat SFP Tranceiver dengan kecepatan 1Gbps hingga 10Gbps, ada juga SFP Tranceiver yang bisa digunakan untuk menghubungkan link dengan jarak 500 meter hingga 120Km. Ragam variasi dari SFP Tranceiver yang kami miliki bisa dilihat pada halaman berikut: SFP Series Citraweb. Contoh impelementasi Medium Network dengan Fiber Optic bisa dilihat pada gambar dibawah ini
Mengingat besarnya biaya ketika membangun jaringan Fiber Optic, maka sebagai alternative lain bisa menggunakan kabel ethernet + GPeR (Gigabit Passive Ethernet Repeater). Secara umumnya, kabel ethernet bisa digunakan hingga jarak 80-100M (tergantung dengan kualitas kabelnya). Namun dengan perangkat GPer ini bisa digunakan untuk menghubungkan dua buah site dengan jarak up to 1.5KM.
Contoh implementasi GPeR bisa dilihat pada gambar berikut:
Kesimpulan:
Produk Mikrotik memiliki banyak varian Router, mulai dari Router Core, Router Switch, Router Wireless, dll. Kemudian fitur yang dihadirkan tentunya juga bervariasi seperti interface ethernet 10G, port Fiber Optic, PoE-Out, dll. Dihadapkan dengan pilihan yang sangat bervariasi tentunya user bingung terhadap pemilihan perangkat yang akan digunakan. Pastikan Anda sudah memiliki list kebutuhan jaringan dan rancangan jaringan (topologi) yang akan di bangun sehingga nantinya Anda bisa memiliki gambaran terhadap perangkat yang akan digunakan. Untuk membandingkan perangkat-perangkat Mikrotik bisa menggunakan aplikasi bantu Routerboard.co.id.
Semoga dengan adanya artikel ini, user yang masih awam sekali dalam membangun jaringan bisa mendapatkan gambaran mengenai membangun jaringan dari nol.
Jika Anda masih bingung terhadap pemilihan produk Mikrotik maka Anda bisa menggunakan fitur Layanan - Mikrotik.co.id atau email ke Layanan@mikrotik.co.id untuk mendiskusikan jaringan yang akan di bangun beserta pemilihan produknya
Artikel berikut dibuat pada : Jum'at, 10 Juli 2020
Sumber: http://mikrotik.co.id